Payakumbuh,Fokusteropong.com-Basri Latif yang merupakan Ketua IKTD (Ikatan Keluarga Tanah Datar) yang baru berjalan 2.5th membikin kontroversi terhadap warga Tanah Datar yang berada di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluhkota.
Karena dari statement yang dilontarkan serta di muat disalah satu media sangat kontroversi, sebab selaku Ketua dia harus mengayomi anggota, serta jika ada suatu problem di organisasi atau paguyuban dia harus memberikan jalan keluarnya dengan bersama dengan pengurus,sehingga apapun bisa diselesaikan dengan secara musyawarah untuk mencapai mufakat, bukan membeberkannya di media, ujar salah satu tokoh masyarakat Payakumbuh Jhon Bahar.
Lebih lanjut disampaikan oleh Jhon Bahar, bahwa statement yang beberapa kali yang dilontarkannya dan telah dimuat di media seperti pepatah Minang " Ibarat Menepuk Air Didulang, Yang Kena Mukanya Sendiri".Apalagi dia (Basri Latif ) merupakan Ketua IKTD yang merupakan panutan oleh pengurus serta warga Tanah Datar yang berada di Kota Payakumbuh.
Dikatakannya bahwa pertama tidak ada pungutan untuk acara halal bihalal dan kedua bahwa pelaksanaan halal bihalal di SMPN 1 Payakumbuh Illegal, ini maksudny. apa???, Karena pada tanggal 17 April 2025 dia selaku Ketua mengundang secara tertulis untuk.acara halal bihalal tersebut diadakan di SMPN 1 Payakumbuh serta undangan tersebut telah di sebarkan oleh pengurus kepada anggota IKTD yang berada di Payakumbuh sebanyak lebih kurang 250 undangan, serta pengurus telah mengundang juga 3 Kepala daerah, Bupati Tanah Datar, Bupati Limapuluh Kota dan Walikota Payakumbuh.Dan juga dia selaku Ketua juga telah mengisi list sumbangan untuk kegiatan halal bihalal tersebut, namun selang beberapa hari setelah itu dia juga mengundang dengan mengalihkan kegiatan tersebut ke rumahnya di Sungai Pinago yang merupakan rumahnya sendiri tanpa koordinasi dengan pengurus lainnya.Melihat perubahan jadwal ini menjadi tanda tanya selaku Jhon Bahar yang merupakan salah satu tokohKketus mayarakat yang berada di Kota Payakumbuh.
Apalagi dia selaku ketua juga melontarkan statement dan telah dimuat media bahwa pelaksanaan halal bihalal tidak dipungut biaya, namun dia sendiri yang membuat list untuk sumbangan dalam acara halal bihalal.
Dikatakan juga oleh Jhon Bahar tentang list yang telah beredar di grup WA dan ada anggota yang telah menyumbang berkisar 600rb, kemana pertanggungjawaban tentang keuangan tersebut, ujar Jhon Bahar.
Lebih lanjut disampaikan oleh.Jhon Bahar bahwa organisasi atau paguyuban salahsatunya IKTD ini merupakan organisasi sosial orang Tanah Datar yang berada di Kota Payakumbuh dan Limapuluhkota yang gunanya untuk menjalin silaturrahim sasakik sasanang bagi Warga Luhak Nan Tuo di Ranah sebelah, dan jangan organisasi masyarakat ini memimpinnya seperti memimpin partai, ujar Jhon Bahar..
Selanjut Elzanigra Dt.Bagindo Cumano yang merupakan salah satu penasehat di IKTD juga mempertanyakan tentang undangan yang di rubah oleh Ketua Basri Latif tanpa kordinasi dengan pengurus lainnya. Seharusnya sesuatu yang akan diambil suatu keputusan harus melibatkan kebahagiaan besar pengurus untuk mengambil keputusan.
Dikatakan juga oleh E.Dt.Bagindo Cumano bahwa Kato Partamo adolah Kato Sabananyo, dan Kato Kaduo adalah Kato Bacari, maksudnya undangan pertama yang di buat oleh Basri Latif, itulah undangan yang akan di hadiri oleh anggota dan Kepala Daerah yang.di undang untuk menghadiri acara halal bihalal tersebut, ujaPAYAYSrnya.
Sekretaris Umum IKTD Luhak Nan Bungsu Anhar mengatakan bahwa sebelum membuat undangan pertama dia sudah koordinasi dengan Ketua dan pengurus, serta Ketua sudah mengizinkan untuk membuat undangan serta menyebarkannya ke warga Tanah Datar yang berada di kedua daerah, dan juga list sumbangan juga telah berjalan, serta Basri Latif selaku ketua. O yang mengisi list sumbangan tersebut pertama kali.Namun beberapa hari setelah undangan pertama dan list sumbangan terisi, dia di telp oleh Ketua untuk kerumahnya Ketua.Anhar selaku Sekum langsung kerumah Basri Latif, dan disampaikan oleh Ketua bahwa lokasi pelaksanaan harus dialihkan dari SMPN 1 Payakumbuh,tanpa alasan yang jelas.Karena undangan telah berjalan serta keputusan sepihak dari Ketua Basri Latif tanpa koordinasi dengan pengurus lainnya, maka Anhar tidak mau menanda tangani surat yang telah tersedia sebelumnya yang disiapkan sebelumnya oleh Basri Latif untuk di tanda tangani olehnya selaku Sekum.Selanjutnya undangan kedua tersebut di tanda tangani oleh Wakil Sekretaris yang merupakan anak dari Ketua Basri Latif, ujar Anhar.(Acin)
0 Komentar