LimapuluhKota,Fokusteropong.com-Kabupaten Limapuluh Kota memperingati hari jadinya yang ke-184 pada Minggu (13/4/2025) dengan mengusung semangat transformasi dan kebangkitan.
Doni Ikhlas,DH, M.Si (Ketua DPRD)
Elia Efendi Dt.Bijayo Nan Mudo
H.Muhammad Fadhlil Abrar, Lc
Sekwan Fiddria Fala AP, M.Si
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lima Puluh Kota menggelar Rapat Paripurna Istimewa untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota yang ke-184, pada Sabtu, 13 April 2025. Acara ini berlangsung di Ruang Sidang Utama DPRD dan dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota, Doni Ikhlas.
Peringatan ini ditandai dengan Sidang Paripurna Istimewa DPRD yang turut dihadiri Bupati Limapuluh Kota H. Safni, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ahlul Badrito Resha, Forkopimda Limapuluh Kota dan Tokoh Masyarakat, Direktur Advokasi Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Brigjen Pol Drs. Jafriedi, MM.
Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Doni Ikhlas dalam peringatan hari jadi Kabupaten Limapuluh Kota Ke-184 tahun dalam.pidatonya mengatakan bahwa dalam memperingati Hari Jadi Kabupaten Limapuluh Kota itu, butuh kepedulian bersama untuk menjawab berbagai semua hal/tantangan semua itu.diantaranya terkait Pariwisata (Harau) Pertanian, UMKM, Infrastruktur dan berbagai hal lainnya. Menurut Ketua DPD Partai Golar Kabupaten Limapuluh Kota itu, butuh kepedulian bersama untuk menjawab berbagai semua hal/tantangan semua itu.
” Momentum Lebaran Idul Fitri 1446 H menjadi angin segar bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi daerah. Kunjungan wisatawan keberbagai Destinasi unggulan meningkat terutama ke Lembah Harau dan lainnya. Kunjungan itu juga berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat,” ucap Doni saat memberikan sambutan.
Lebih jauh ia mengatakan, selain Wisatawan, kontribusi juga datang dari perantau yang pulang kampung selama momen Lebaran. DPRD berharap terjadi lonjakan permintaan hasil UMKM dan Komoditas Pertanian lokal. Sehingga Pemerintah Daerah dan DPRD diharapkan menginisiasi organisasi atau wadah komunikasi yang lebih aktif dengan perantau, agar kontribusi mereka (Perantau) bisa terkelola lebih terarah dan berdampak jangka panjang bagi pembangunan daerah.
Perlu diinisiasi organisasi atau wadah komunikasi yang lebih aktif dengan perantau, agar kontribusi mereka (Perantau) bisa terkelola lebih terarah dan berdampak jangka panjang bagi pembangunan daerah,” tambah anggota DPRD dua periode itu.
Beberapa kendala atau tantangan yang perlu disikapi/dijawab secara serius kedepannya menurut Ketua DPRD adalah, infrastruktur penunjang wisata yang perlu ditingkatkan, fasilitas umum yang belum lengkap, peningkatan SDM, minimnya ivent berskala nasional/Internasional serta belum adanya komitmen bersama pemangku kepentingan dalam hal Penegakkan hukum untuk pariwisata.
” Perlu komitmen bersama untuk berbagi hal, baik berupa peningkatan infrastruktur, fasilitas umum, SDM serta belum adanya komitmen bersama pemangku kepentingan untuk penegakan hukum untuk Pariwisata, sehingga kerja inklusif belum terwujud yang berdampak pada belum maksimalnya pendapatan pajak dan retribusi,” tambahnya.
Ketua DPRD juga menyebut, disaat satu pihak ingin percepatan diberbagai bidang, terutama Pariwisata, sementara lainnya hanya memandang saja.
” Ada yang mau percepatan, sedangkan yang lain diam memandang saja. Padahal kita harus menegakkan aturan dan komitmen tanpa pandang bulu (Equality Before The Law),” jelasnya.
Di penutup sambutan, Ketua DPRD mengatakan bahwa, jika semuanya pihak mampu mengoptimalkan peluang dan mengatasi tantangan secara bersama, ia yakin kedepannya Kabupaten Limapuluh Kota akan menjelma sebagai daerah wisata unggulan.
” Jika kita mampu mengoptimalkan peluang dan mengatasi tantangan ini secara bersama, maka saya yakin Kabupaten Limapuluh Kota akan menjelma sebagai daerah wisata unggulan di Sumatera Barat yang maju, mandiri dan menyejahterakan.” Tutupnya.
Selanjutnya Bupati Safni menegaskan pentingnya perubahan paradigma pembangunan yang menitikberatkan pada kolaborasi lintas sektor. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat pemerintah, swasta, akademisi, dan generasi muda untuk bersama-sama membangun daerah yang bermartabat, maju, dan berkelanjutan.
“Transformasi adalah sebuah keharusan. Jika kita tidak berubah, maka kita akan tertinggal,” ujar Safni didepan pimpinan dan anggota DPRD serta puluhan masyarakat yang hadir.
Ia juga menekankan bahwa kemajuan fisik harus dibarengi dengan pelestarian nilai-nilai budaya Minangkabau agar identitas lokal tetap menjadi pijakan dalam setiap langkah pembangunan.
Brigjen Pol Jafriedi dalam memperingati Hari Jadi Kabupaten Limapuluhkota ke-184 menyampaikan pandangannya terhadap posisi strategis Limapuluh Kota dalam konteks pembangunan nasional dan tantangan global. Ia memuji tema hari jadi tahun ini, “Bertransformasi Menjadi Kabupaten Lima Puluh Kota Bangkit”, sebagai ajakan yang relevan untuk menghadapi masa depan.
“Transformasi bukan sekadar perubahan, tetapi keberanian untuk menjemput masa depan. Potensi besar daerah ini harus dimanfaatkan secara bijaksana agar berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Jafriedi juga menyoroti berbagai tantangan global seperti krisis ekonomi, depresiasi rupiah, dan potensi meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK). Untuk itu, ia mendorong penguatan sumber daya manusia, sinergi lintas sektor, serta pembangunan berbasis potensi lokal sebagai strategi menghadapi tekanan ekonomi global.
Menurutnya, sektor-sektor unggulan seperti pertanian, UMKM, dan pariwisata budaya perlu mendapat perhatian lebih melalui integrasi budaya dan ekonomi serta kerja sama antardaerah.
“Bangkitnya sebuah kabupaten sangat ditentukan oleh kualitas manusianya. Mari jadikan generasi muda sebagai agen transformasi itu sendiri,” ucapnya.
Peringatan hari jadi ke-184 ini diharapkan menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali komitmen pembangunan dan memperkuat kepercayaan diri daerah dalam bersaing di level regional maupun nasional.
Gubernur Sumatera Barat diwakili oleh Ahmad Zakri S.Sis menyampaikan bahwa dengan Semangat Hari Jadi, Mari Kita Bertransformasi Menuju Lima Puluh Kota Bangkit. Perayaan ini bukanlah hanya sekedar seremonial belaka tetapi ada nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Di saat moment hari jadi inilah kita memerlukan suatu tindakan dan jiwa besar untuk mengkaji dan mengkaji kembali tentang apa-apa yang telah kita lakukan dan yang akan kita lakukan sebagai antisipasi terhadap masalah yang muncul dimasa mendatang.
Peristiwa peringatan Hari Jadi ini juga sekaligus mengingatkan kita, bahwa pemerintah dibentuk untuk melayani masyarakat dan dengan pemahaman ini tentunya kita perlu melihat apakah kita sudah sepenuhnya mampu melayani keinginan dan tuntutan masyarakat itu. Kita harus mampu memahami dan menempatkan moment Hari Jadi ini sebagai momentum untuk melakukan perenungan yang mendalam, bukan saja dilihat dari segi ceremoninya semata.
Momentum peringatan Hari Jadi inipun mengingatkan kita tentang peranan orang-orang yang meletakkan dasar pertama berdirinya Pemerintahan Kabupaten, dan belajar mencari sisi positif dari apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu dari para pemimpin pemerintah daerah ini dan dengan demikian kita memiliki perbandingan yang komprehensif didalam kita menetapkan arah kedepan bagi kelangsungan Pemerintahan Daerah.(Prwra/S)
0 Komentar