AGAM - Sumbar - Fokusteropong .com Keputusan Irwan Fikri, SH untuk mundur sebagai Wakil Bupati Agam mengundang berbagai respon dari banyak pihak. Salah satunya datang dari Tim Pemenangan AWR-IF pada Pilkada 2020.
Tim Pemenangan AWR-IF menilai keputusan pengunduran diri tersebut telah melenceng dari kesepakatan awal. Manuver ini justru berdampak buruk bagi AWR dan Irwan Fikri.
Tim Pemenangan AWR-IF, Yerno Arsel mengatakan, jauh sebelum dilantik, Irwan Fikri, SH berjanji tidak akan meninggalkan Kabupaten Agam walaupun dalam kondisi apapun.
"Bapak Irwan Fikri dulu berjanji tidak akan meninggalkan Agam, dalam kondisi apapun," ujarnya, Selasa (16/05/2023).
Yerno mengungkapkan, keputusan pengunduran diri Irwan Fikri merupakan keputusan yang arogan. Pasalnya, Tim Pemenangan AWR-IF tidak diberitahu soal keputusan tersebut.
"Sampai hari ini, saya salah satu Tim Pemenang saat Pilkada 2020 tidak tahu sama sekali untuk rencana kemunduran Irwan Fikri sebagai Wabup, termasuk Ketua Pemenangan sendiri," katanya.
Soal ketidakcocokan terang Yerno, menurutnya dalam berbaur sehari-hari di roda pemerintahan gesekan atau keselahpahaman merupakan hal yang biasa. Ia justru mengingingkan persoalan tersebut bisa diselesaikan secara baik-baik.
"Namanya sehari-hari berbaur di roda pemerintahan, tentu ada gesekkan atau kesalahpahaman dari keduanya, hal itu kan soal bisa, gak perlu diutarakan ke publik, tohkan bisa diselaikan dengan baik," terangnya.
Yerno menciun keinginan Irwan Fikri untuk mengundurkan diri karena adanya kepastian Pergantian Antar Waktu (PAW) Anggota DPRD Provinsi Sumbar dari Partai Demokrat, Nofrizon.
Kalau memang itu alasan Irwan Fikri mundur kata Yerno, ia menyimpulkan AWR-IF pecah kongsi sebagai kepala daerah karena keputusan yang tidak tepat.
"Jadi saat ini saya berkesimpulan Visi Misi AWR IF pecah kongsi jadi kepala daerah Kabupaten Agam, yaitu kita namakan Agam Lebih Maju Lagi Apabila Kita Bercerai," kata dia. (Mei Ridwan)
0 Komentar