Limapuluh Kota, Limapuluhkota-Guyuran hujan tiada henti menjelang tutup tahun 2021, membuat sebagian wilayah di Kabupaten Limapuluh Kota mengalami bencana alam tanah longsor dan banjir. Kecamatan Kapur IX, khususnya Nagari Galugua, lokasi yang terdampak banjir menyusul meluapnya Batang Kampar, Batang Kapur dan Batang Mahat. Banjir dan tanah longsor menyebabkan ruas jalan Provinsi Pangkalan-Galugua di sejumlah titik rusak berat, sebagian fasilitas umum dan sosial juga tak berfungsi, warga terpaksa meninggalkan rumah dan lahan pertanian juga terancam gagal panen. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota menunjukkan banjir dan tanah longsor yang menimpa Galugua, terima pada Sabtu, 1 Januari 2022 lalu telah merusak empat jorong yakni Jorong Galugua, Jorong Tanjuang Jajaran, Jorong Koto Tangah dan Jorong Mongan. Walaupun tidak terdapat korban jiwa, 192 rumah warga mengalami rusak ringan dan rusak berat 4 rumah, Dengan taksiran kerugian mencapai Rp.684 juta.-.
Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo memastikan prasarana umum dan sarana terutama tempat tinggal warga terdampak bencana akan direhabilitasi pasca terjadi bencana tanah longsor. Kepada jajaran perangkat daerah terutama terkait masa tanggap darurat diinstruksikan bekerjasama dengan pihak Kecamatan dan Nagari dalam menangani dampak bencana. Penegasan itu disampaikan Bupati Safaruddin saat meninjau dari dekat pelaksanaan masa tanggap darurat bencana alam banjir dan longsor di Galugua Kecamatan sekaligus menyerahkan paket bantuan darurat untuk korban banjir dan tanah longsor, Rabu (5/01/2021). Dalam kunjungan itu Bupati didampingi Wakil Ketua DPRD Limapuluh Kota Syamsul Mikar, Ketua TP PKK Nevi Safaruddin, Plt. Kepala Pelaksana BPPD Rahmadinol, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Witra Porsepwandi, Camat Kapur IX Fery Aryantoni dan Forkopimca Kapur IX, serta jajaran OPD di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota. Di sela-sela meninjau titik-titik bencana, Bupati Safaruddin dan rombongan menyerahkan bantuan berupa paket sembako dan obat-obatan kepada masyarakat yang terdampak banjir di Nagari Galugua.
Memastikan kembali keseriusannya, Bupati Safaruddin mengatakan,”Tidak ada kata tidak siap bagi pemerintah di setiap jenjang dan kewenangannya untuk menangani bencana, pemerintah harus hadir di tengah rakyatnya, yang merupakan wujud pelayanan terhadap masyarakat”, tegas Bupati. Lebih jauh, Bupati menjelaskan dalam jangka pendek kepada warga terdampak bencana baka diberikan bantuan bahan pokok bagi warga terdampak, fasilitas pengungsian sementara dan dapur umum, serta bantuan kebutuhan dasar lainnya. Untuk jangka panjang, harus ada upaya komprehensif pengkajian akar permasalahan penyebab banjir selain disebabkan curah hujan,” ungkap Bupati.
Pada bagian lain, Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol, mengatakan bahwa pendataan telah dilakukan kepada korban dampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Nagari Galugua. Dampak banjir dan tanah longsor yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan meluapnya air sungai Batang Kampar, Batang Kapur, dan Batang Mongan tersebut juga merusak sanitasi dan drainase lingkungan. Kerusakan tersebut juga dialami fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan, seperti yang dialami Puskesri Jorong Koto Tangah, Nagari Galugua yang mengalami rusak berat. "Dampak banjir dan tanah longsor yang terjadi di Nagari Galugua juga menimbulkan kerusakan cukup parah pada infrastruktur jalan Propinsi Sumatera Barat dan jalan Kabupaten Limapuluh Kota", tuturnya. (s)
0 Komentar